Pengertian Aksiologi
Istilah
aksiologi berasal dari kata axios
(yunani) yang berarti nilai, dan logos yang
berarti Ilmu atau teori.Jadi Aksiologi adalah “teori tentang nilai”. Yag
dimaksud dengan Nilai yaitu sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan
berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang
tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang
mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan
sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan
yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu
pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu.Ilmu tidak bebas nilai.Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang
ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat;
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana.
Objek Aksiologi
Dalam
Aksiologi memuat pemikiran tentang masalah nilai-nilai,diantaranya Nilai tinggi
dari Tuhan, Nilai Moral, Nilai Agama, Nilai Keindahan (estetika).Didalam
Aksiologi tersebut mengandung pengertian yang lebih luas daripada estika.
Aksiologi
memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan , Untuk apa pengetahuan yang berupa
ilmu itu di pergunakan?bagaimana kaitannya antara cara penggunaan dengan
kaedah-kaedah moral?
Dalam
aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan yaitu;
1. Etika
Etika adalah cabang filsafat yang membahas
secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral.Kajian etika lebih fokus
pada prilaku,norma dan adat istiadat manusia.Etika merupakan salah-satu cabang
filsafat tertua.Setidaknya ia telah menjadi pembahasan menarik sejak masa Sokrates
dan para kaum shopis.Di situ dipersoalkan mengenai masalah kebaikan, keutamaan,
keadilan dan sebagianya.Etika sendiri dalam buku Etika Dasar yang ditulis oleh
Franz Magnis Suseno diartikan sebagai pemikiran kritis,sistematis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Isi dari
pandangan-pandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah
norma-norma,adat,wejangan dan adat istiadat manusia.Berbeda dengan norma itu
sendiri,etika tidak menghasilkan suatu kebaikan atau perintah dan larangan,
melainkan sebuah pemikiran yang kritis dan mendasar.Tujuan dari etika adalah
agar manusia mengetahi dan mampu mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan.
Didalam etika,nilai kebaikan dari tingkah laku
manusia menjadi sentral persoalan.Maksudnya adalah tingkah laku yang penuh
dengan tanggung jawab,baik tanggung jawab terhadap diri sendiri,masyarakat,alam
maupun terhadap tuhan sebagai sang pencipta.
Dalam perkembangan sejarah etika ada empat teori
etika sebagai sistem filsafat moral yaitu, hedonisme, eudemonisme, utiliterisme
dan deontologi. Hedoisme adalah padangan moral yang menyamakan baik menurut
pandangan moral dengan kesenangan. Eudemonisme menegaskan setiap kegiatan
manusia mengejar tujuan. Dan adapun tujuan dari manusia itu sendiri adalah
kebahagiaan.
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi manusia yang
mempersoalkan tentang nilai keindahan.Keindahan mengandung arti bahwa didalam
diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan
harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah
suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik
melainkan harus juga mempunyai kepribadian.
Sebenarnya keindahan bukanlah merupakan suatu
kualitas objek, melainkan sesuatu yang senantiasa bersangkutan dengan
perasaan.Misalnya kita bengun pagi, matahari memancarkan sinarnya kita merasa
sehat dan secara umum kita merasaakan kenikmatan.Meskipun sesungguhnya pagi itu
sendiri tidak indah tetapi kita mengalaminya dengan perasaan nikmat. Dalam hal
ini orang cenderung mengalihkan perasaan tadi menjadi sifat objek itu, artinya
memandang keindahan sebagai sifat objek yang kita serap. Padahal sebenarnya
tetap merupakan perasaan.
Landasan Aksiologis
Dasar aksiologis ilmu
membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang
didapatkannya. Tidak dapat dipungkiri bahawa ilmu telah memberikan
kemudahan-kemudahan bagi manusia dalam menegndalikan kekuatan-kekuatan alam.
Dengan mempelajari atom kita dapat memanfaatkannya untuk sumber energi bagi
keselamatan manusia, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan malapetaka bagi
manusia, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan malapetaka bagi manusia.
Penciptaan bom akan meningkatkan kualitas persenjataan dalam perang, sehingga
jika senjata itu dipergunakan akan mengancam keselamatan umat manusia.
Aksiologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai suatu kehidupan.
Aksiologi disebut juga teori nilai, karena ia dapat menjadi sarana orientasi
manusia dalam usaha menjawab suatu pertanyaan yang amat fundamental, yakni
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak ?
Dalam Kamus Filsafat (Sudarsono, 1993: 8), aksiologi berarti suatu ajaran
tentang kebenaran hakiki yang menjadi tujuan hidup manusia, misal ajaran agama.
Atau dapat juga berarti :
1) Ajaran tentang nilai-nilai dan sistem
2) Nilai dalam ilmu filsafat
3) Cabang filsafat yang membuat tentang nilai
4) Filsafat nilai
Menurut Kattsoff (2004: 319) aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan. Barneld juga menjelaskan bahwa aksiologi adalah cabang filsafat
yang menyelidiki tentang nilai-nilai, menjelaskan berdasarkan kriteria atau
prinsip tertentu apa yang dianggap baik di dalam tingkah laku manusia.
Dalam filsafat, aksiologi merupakan salah satu bidang kajian. Inu Kencana
Syafiie (2004: 9-11) mengemukakan bahwa pembicaraan mengenai filsafat, secara
garis besar dapat dilakukan melalui tiga tataran, yaitu ontologi, epistemologi,
dan aksiologi. Ontologi menelaah tentang hakikat suatu objek, epistemologi
mengkaji tentang prosedur perolehan kebenaran, dan aksiologi membahas tentang
arah penggunaan pengetahuan.
Kesimpulan
Filsafat sangat luas pembahasannya yang mana
objek materinya meliputi segala yang ada bahkan yang mungkin ada sekalipun baik
tampak maupun tidak.Penelitian tentang filsafat terus berkembang dan tak kan
pernah berhenti,sehingga sampai saat ini banyak sekali penemuan-penemuan para
filsuf.
Secara garis besar ada tiga bagian struktur
filsafat yaitu;epistemologi,ontologi dan aksiologi.Epistemologi atau teori
pengetahuan membahas tentang bagaimana kita memperoleh pengetahuan,ontologi
atau teori hakikat membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan
dan Aksiologi atau teori nilai membahas tentang guna pengetahuan.
Epistemologi sebagai teori pengetahuan membahas
tentang bagaimana mendapat pengetahuan,bagaimana kita bisa tahu dan dapat
membedakan dengan yang lain.
Ontologi membahas tentang apa objek yang kita
kaji,bagaimana wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir.Sedangkan
Aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang
pengetahuan kita akan pengetahuan di atas,klasifikasi,tujuan dan
perkembangannya.
Dalam
aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan yaitu;
Pertama Etika atau cabang filsafat yang membahas secara
kritis dan sistematis masalah-masalah moral dan yang,
Kedua Estetika atau bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai
keindahan.
Kegunaan Filsafat Ilmu biasanya sebagai :
1.
Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan mereaksi dunia
pemikiran.
2. Filsafat sebagai pandangan
hidup.
3. Filsafat sebagai metodologi
dalam memecahkan masalah.
mantap
BalasHapus🙏
BalasHapus